Trump Dukung Israel, Tolak Eskalasi Perang

image Foto:

Paperkaltim.id, Washington – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, angkat suara terkait konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang telah memasuki hari ketiga. Dalam pernyataannya, Trump menyatakan dukungan terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri, namun menolak segala bentuk tindakan ekstrem, termasuk pembunuhan terhadap pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Trump mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui lebih awal soal serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap sejumlah target strategis di Iran. Meski menganggap operasi tersebut sebagai “excellent” atau luar biasa, ia memperingatkan bahwa pembunuhan terhadap pemimpin negara bisa memicu eskalasi serius di kawasan.

Dalam wawancara bersama Reuters, Trump menyerukan agar konflik segera dihentikan. Ia bahkan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai sosok yang mungkin mampu memainkan peran sebagai mediator untuk meredam ketegangan antara kedua negara.

Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak secara langsung ikut campur dalam serangan ini, namun tetap berkomitmen terhadap pertahanan Israel. Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas kawasan dan berharap upaya diplomasi bisa segera dijalankan.

Ia juga menyebut bahwa konflik ini dapat menjadi kesempatan baru bagi Iran untuk kembali ke meja perundingan terkait program nuklirnya. Menurutnya, meski serangan berlangsung, Iran belum menunjukkan tanda-tanda menghentikan pengayaan uranium, dan inilah saatnya menekan jalur diplomatik.

Isu ini turut menjadi perhatian para pemimpin G7 yang menyerukan penyelesaian damai secepatnya. Trump mengatakan pembahasan lebih lanjut kemungkinan dilakukan dalam pertemuan KTT G7, di mana wacana peran Putin sebagai penengah juga akan dibahas.

Dalam wawancara terpisah dengan ABC News, Trump kembali memuji serangan Israel, namun memperingatkan bahwa langkah-langkah selanjutnya harus dipikirkan matang. Ia menyatakan penolakan terhadap rencana baru yang bisa memperluas konflik secara drastis.

Trump kini terlihat mengambil posisi tengah—mendukung kekuatan militer Israel, namun tetap menolak upaya-upaya ekstrem. Ia mendorong keseimbangan antara aksi pertahanan dan solusi diplomatik sebagai strategi jangka panjang demi menghindari konflik global baru.

  • Tag:
  • Tidak Ada

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day