
SAMARINDA - Insiden penabrakan Jembatan Mahakam I, yang melibatkan tongkang Batu Bara dinilai sangat berbahaya, tidak hanya karena potensi kerusakan pada jembatan, tetapi juga karena dapat membahayakan banyak nyawa.
Pasalnya, Jembatan Mahakam adalah salah satu jalur transportasi utama yang digunakan oleh masyarakat Samarinda, baik untuk kendaraan pribadi, angkutan umum, maupun kendaraan berat lainnya. Dengan tabrakan beruntun yang dialami dalam waktu dekat, dapat membahayakan keselamatan warga yang melintas.
"Percuma kita sudah memiliki tata kelola yang baik kalau masih banyak perusahaan yang tidak tertib. Di luar kendali kita, kalau jembatan roboh, siapa yang akan bertanggung jawab?" kata Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas'ud (Hamas).
Lalu, jika jembatan ini rusak, maka akan mengganggu aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, bahkan bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar.
"Jembatan ini bukan hanya sarana transportasi, tetapi juga menyangkut keselamatan dan kesejahteraan warga Samarinda dan sekitarnya. Jika ada kerusakan serius, dampaknya akan luar biasa," lanjut Hamas.
Melihat situasi yang semakin memprihatinkan, Hamas mengusulkan langkah drastis untuk mengurangi risiko yang lebih besar.
Yang mana, dirinya mengusulkan agar Jembatan Mahakam ditutup sementara waktu guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian, dapat memberikan waktu bagi pihak terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh serta perbaikan pada pengelolaan pelayaran dikawasan tersebut.
"Jangan egois. Demi keselamatan bersama, saya mengusulkan agar Jembatan Mahakam ditutup sementara waktu. Kita harus memberikan waktu bagi pihak terkait, seperti KSOP dan pemerintah daerah, untuk melakukan investigasi dan perbaikan yang diperlukan," ujarnya.
Hamas juga berharap bahwa selama periode penutupan ini, pihak terkait dapat meninjau kembali prosedur dan aturan pelayaran kapal tongkang yang melintas di Sungai Mahakam.
"Salain perbaikan, kita juga perlu memperhatikan pentingnya penegakan aturan yang lebih ketat dalam pengelolaan pelayaran kapal tongkang, khususnya yang melintasi Jembatan Mahakam," tegasnya.
Mengingat, lanjut Hamas, keselamatan masyarakat harus meniadi prioritas utama, dan bahwa kerusakan pada infrastruktur penting seperti jembatan Mahakam tidak boleh dibiarkan begitu saja.
"Selama investigasi ini berlangsung, saya berharap agar penegakan aturan terhadap pelayaran kapal tongkang bisa lebih ketat lagi. Kita tidak bisa membiarkan kejadian-kejadian terus berulang. Jembatan Mahakam adalah infrastruktur strategis, dan keselamatan masyarakat harus dijaga dengan serius," imbuhnya.
Melalui langkah-langkah ini, Hamas berharap Jembatan Mahakam dapat terus berfungsi dengan aman dan lancar untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah.
"Penutupan sementara ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif dalam mendorong penegakan aturan yang lebih ketat terhadap pelayaran kapal tongkang di Sungai Mahakam, sekaligus menjamin keselamatan masyarakat dan keberlanjutan infrastruktur vital di Kalimantan Timur," pungkas dia.
Dirinya juga mengajak semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan infrastruktur yang ada, serta memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan.(*)