Anggota Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Baharuddin Demmu.
Paperkaltim.id, SAMARINDA - Anggota Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Baharuddin Demmu, menyebutkan potensi besar yang bisa dihasilkan Sungai Mahakam.
Walaupun akhir-akhir ini, ikon serta penghubung utama transportasi Kota Samarinda yaitu Jembatan Mahakam I, yang ditabrak dua kali oleh kapal tongkang itu, tidak menurunkan potensi luar biasa Sungai Mahakam.
Baharuddin Demmu menilai musibah tabrakan kapal dengan Jembatan Mahakam justru bisa menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola alur sungai.
"Selama ini kita hanya fokus pada dampak insiden, tapi lupa bahwa jika diatur dengan baik, aktivitas sungai ini bisa menyumbang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim," katanya.
Dirinya menyampaikan, bahwa Sungai Mahakam perlu mencontoh alur Sungai Barito di Kalimantan Selatan (Kalsel), yang sudah dikelola secara optimal dan menghasilkan PAD yang signifikan.
"Di Kalimantan Selatan, kegiatan pengerukan sungai untuk menjaga kedalaman dan kelancaran pelayaran dibiayai penuh oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," tutur Baharuddin sapaan akrabnya.
Menurut Baharuddin, Sungai Mahakam memiliki potensi luar biasa tidak hanya sebagai jalur transportasi logistik batu bara dan hasil tambang lainnya, tetapi juga sebagai sumber pendapatan jika dikelola secara terstruktur dan legal.
"Jadi perlu kita ketahui bahwa, pengelolaan alur sungai bukan sekadar soal retribusi, tetapi juga menyangkut keselamatan, kelestarian lingkungan, dan pemeliharaan infrastruktur," tegas dia.
Misalnya, sistem pengawasan lalu lintas sungai yang terintegrasi, pembatasan kapasitas kapal, hingga penetapan jalur aman bagi kapal pengangkut barang berat.
Untuk itu, dirinya menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak, termasuk dinas perhubungan, dinas perikanan, dinas lingkungan hidup, serta pelaku usaha pelayaran dan pertambangan yang selama ini memanfaatkan alur Mahakam.(*)
