
TENGGARONG - Para petani di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), kini memiliki inovasi yang dapat menjawab tantangan musim penghujan: rumah jemur UV Dryer. Fasilitas canggih ini memungkinkan petani mengeringkan padi secara efektif meski di tengah cuaca basah, menjaga kualitas panen tetap prima.
Saikem, seorang petani sekaligus pemilik penggilingan padi di Desa Sumber Sari, mengungkapkan bahwa UV Dryer ini baru saja selesai dibangun dan langsung diuji coba. Hasil awal menunjukkan potensi besar teknologi ini dalam mendukung produktivitas pertanian di musim hujan.
Setelah selesai dibangun, kami langsung mencoba UV Dryer ini. Meski ada sedikit penyesuaian pada penggunaan solar cell untuk pengaturan daya, hasilnya sudah sangat memuaskan, ujar Saikem pada Senin (25/11/2024).
Rumah jemur UV Dryer berukuran 8 x 20 meter ini mampu menampung hingga enam ton padi dalam satu kali proses pengeringan. Teknologi ini memanfaatkan radiasi sinar ultraviolet yang diserap melalui atap transparan, menciptakan efek rumah kaca yang meningkatkan suhu di dalam bangunan. Suhu di dalam UV Dryer bisa lebih tinggi lima hingga sepuluh derajat Celsius dibandingkan suhu di luar, cukup untuk mengurangi kadar air pada padi hingga mencapai standar kualitas.
Teknologi ini benar-benar menjadi harapan baru bagi petani seperti kami. Dengan UV Dryer, padi tetap bisa dikeringkan secara optimal meski cuaca sedang tidak mendukung, kata Saikem.
Proyek rumah jemur UV Dryer ini merupakan inisiatif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar yang rampung pada 2024. Bantuan ini diberikan untuk mendukung petani dalam menghadapi tantangan musim penghujan yang sering kali memengaruhi kualitas dan kuantitas hasil panen.
Saikem berharap kehadiran UV Dryer ini bisa menjadi solusi jangka panjang, membantu petani mempertahankan kualitas hasil panen mereka dan menjaga stabilitas harga jual. Dengan begitu, keuntungan petani tetap terjaga, sekaligus mengurangi potensi kerugian akibat panen yang rusak.
Alhamdulillah, dengan UV Dryer ini, kami bisa menjaga kualitas panen dan harga jual tetap stabil. Ini sangat membantu petani untuk tidak terlalu bergantung pada cuaca, tambahnya.
Melalui inovasi ini, Desa Sumber Sari menjadi salah satu desa di Kukar yang berhasil menerapkan teknologi modern untuk mengatasi kendala tradisional di sektor pertanian. Ke depan, Saikem berharap teknologi serupa bisa diperluas ke desa-desa lain, sehingga semakin banyak petani yang merasakan manfaatnya.
Semoga fasilitas seperti ini bisa terus dikembangkan dan dirasakan oleh lebih banyak petani. Ini adalah langkah nyata untuk menjadikan pertanian kita lebih modern dan tahan terhadap perubahan cuaca, tutupnya optimis.