
, SAMARINDA - Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) untuk Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2025, yang berlangsung kondusif dan lancar pada Sabtu, 19 April 2025 lalu.
Diketahui, pelaksanaan PSU ini sebagai tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilkada Kabupaten Kukar 2024. Dimana, kegiatan tersebut dilaksanakan di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) yang ditentukan.
Berdasarkan hasil quick count dari lembaga survei independen SCL Taktika, pasangan calon nomor urut 01, AuliaRendi, unggul sementara dengan perolehan 56,56 persen suara. Kemudian, di urutan kedua, pasangan nomor urut 03, DendiAlif, meraih 29,13 persen suara, disusul pasangan nomor urut 02, Ayl AZA, dengan 14,31 persen suara.
Data diatas berdasarkan dari 400 enumerator yang tersebar di 20 kecamatan se-Kukar, mencerminkan tren suara yang dominan bagi AuliaRendi dalam PSU kali ini.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Salehuddin, yang juga sebagai legislator dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Kukar itu, menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan yang dinilai berjalan baik, damai, dan demokratis.
"Secara umum pelaksanaan PSU di Kukar berlangsung lancar. Memang ada beberapa tantangan teknis, seperti kondisi banjir yang menyebabkan relokasi TPS, namun tidak mengganggu proses secara keseluruhan," katanya, Senin (21/4/2025).
Menurutnya, penyelenggaraan PSU kali ini patut menjadi contoh, karena meskipun dilaksanakan secara luas di 20 kecamatan, tidak ditemukan insiden besar ataupun konflik yang mencederai proses demokrasi.
Selain itu, Salehuddin juga mengatakan, meski pelaksanaan berjalan lancar, dirinya menyoroti terkait pentingnya partisipasi pemilih dalam PSU ini.
Maka itu, pihaknya berharap, dalam pelaksanaan PSU kemarin, kehadiran warga di TPS tetap tinggi meskipun digelar ulang dan dalam kondisi cuaca yang kurang mendukung.
"Sampai saat ini kami memang belum mendapatkan gambaran menyeluruh terkait angka partisipasi. Tapi harapan kami, antusiasme warga tetap besar, karena ini menyangkut hak demokrasi dan masa depan daerah," jelas Salehuddin.
Sebab menurutnya, partisipasi pemilih memang menjadi indikator penting dalam mengukur keberhasilan pelaksanaan PSU.
"Apalagi, Kutai Kartanegara sebagai kabupaten strategis di Kalimantan Timur memiliki peran vital dalam pembangunan dan kontribusi terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN) yang kini tengah dibangun," pungkas Salehuddin.(*)