Pansus LKPJ Gelar Kunker, Tinjau Kembali Hasil Proyek yang Sedang Berjalan

image Wakil ketua Pansus LKPJ DPRD Kaltim, Baharuddin Demmu, saat melakukan kunker (Ist).
Paperkaltim.id

, SAMARINDA - Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), melakukan kunjungan kerja (kunker) ke beberapa tempat untuk meninjau kembali hasil proyek yang sedang berjalan.


Dimana, melalui uji petik pada Selasa 22 April 2025 lalu, pansus LKPJ diagendakan menuju beberapa titik seperti Jalan Ring Road dari Bayur ke Bandara APT Pranoto Samarinda, SMK 1 Muara Badak dan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Indominco di jalan Poros Samarinda-Bontang.

"Kami telah kunker ke beberapa tempat, dengan tujuan untuk meninjau kembali hasil proyek yang sedang berjalan, apakah sesuai dengan laporan atau tidak," kata Wakil Ketua Pensus DPRD Kaltim, Baharuddin Demmu, pada Kamis (24/4/2025).

Dirinya menyebutkan, dari kunker tersebut, Pansus LKPJ mendapati beberapa kejanggalan dalam proses pengerjaannya. Misalnya, di Jalan Ring Road, yang dilaporkan bahwa Rp. 40 Miliar dengan panjang tidak lebih dari 3 Km dan lebar sekitar 30 meter. Nyatanya di lapangan mereka hanya menemukan pematangan lahan.

"Apa saja yang sudah dikerjakan? mekanismenya seperti apa juga belum jelas. Apakah hanya pengerjaan badan jalan tanpa pembatas pinggirnya. Ya minimal ada parit sehingga ada pembatas jalan," kata Baharuddin sapaan akrabnya.

Tidak hanya itu, Baharuddin juga, mengungkapkan untuk pengerjaan rehabilitasi SMK 1 Muara Badak, pengerjaannya dianggap buruk.

"Dimana, kami menemukan ada pengunci pintu rusak, plester dinding terkelupas dan kerusakan di ruang kelas. Nilai Rp.1,4 Miliar rasanya tidak sesuai dengan pengerjaannya. Pihak sekolah boleh saja menolak kalau hasil kerjanya tidak bagus," katanya.

Lebih lanjut, Anggota Badan Anggaran (BANGGAR) DPRD Kaltim itu, menyebutkan, selain soal bangunan, persoalan SMK 1 Muara Badak juga perihal akses jalan yang masih melewati tanah warga.

"Persoalan itu seharusnya bisa diselesaikan lebih dahulu agar tidak terjadi masalah lain nantinya. Sehingga perlu ada komunikasi antara pihak sekolah dengan dinas terkait," tutur Baharuddin.

Di tempat lain, proyek SPAM Indominco masih juga ditemukan kejanggalan. Pertama, pipa void yang rencananya dibuat 26 Km baru 40 persen selesai. Lantas dikhawatirkan jika bangunan utama lebih dulu selesai disaat pipanya belum tersambung.

"Reservoirpun jadi sia-sia, Dinas PUPR harus intens komunikasi agar bisa efektif bangunan pengelola air itu," tegasnya.

Sementara itu, bangunan turap di SPAM ditemukan ada yang sudah rusak. Kemungkinan terjadinya longsor sangat besar dan berdampak kepada jalan nasional yang ada di dekatnya. Dengan lebar 60 cm turap tersebut dikhawatirkan dapat menahan beban.

Untuk itu, atas temuan-temuan tersebut, Pansus LKPJ akan memanggil Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggungjawab, utamanya Dinas PUPR Kaltim, termasuk yang menaungi pengerjaan tersebut.

"Kejelasan perlu didapatkan segera, sebab Pansus LKPJ memiliki batas untuk meninjau keberlanjutan proyek tersebut. Pansus perlu kepastian, apa saja yang rekanan kerjakan," pungkasnya.(*)

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day