
Paperkaltim.id, Jakarta â Momen Idul Adha sering menjadi waktu spesial untuk menikmati hidangan berbahan dasar daging kambing. Selain makna religius yang dalam, daging kambing juga dikenal sebagai sajian lezat yang menggugah selera. Namun, di balik kenikmatannya, penting bagi masyarakat untuk memahami sisi kesehatan dari konsumsi daging merah ini, agar tidak berujung pada gangguan kesehatan.
Secara nutrisi, daging kambing memiliki keunggulan dibandingkan daging sapi maupun ayam. Dalam setiap 100 gram daging kambing terkandung hanya sekitar 2,6 gram lemak dan 109 kalori, menjadikannya pilihan rendah lemak dan lebih aman bagi mereka yang ingin menjaga berat badan. Selain itu, daging kambing mengandung sembilan asam amino esensial, vitamin B12, zat besi, magnesium, dan omega-3 yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh, kesehatan otot, serta metabolisme tubuh.
Bagi pelaku diet sehat, daging kambing juga bisa menjadi sumber protein hewani yang mendukung penurunan berat badan dan menjaga fungsi jantung, selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Namun, konsumsi berlebihan tetap menyimpan bahaya. Asupan daging kambing yang tinggi, terutama bila diolah dengan santan atau digoreng dengan minyak berlebih, dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, tekanan darah naik, gangguan pencernaan, hingga obesitas. Apalagi jika daging dibakar hingga gosong, dapat terbentuk zat karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh.
Agar tetap sehat selama merayakan Idul Adha, berikut panduan bijak dalam mengonsumsi daging kambing:
-
Batasi porsi maksimal 100â150 gram per kali makan, cukup dua kali seminggu. Bagi penderita hipertensi, disarankan di bawah 50 gram.
-
Pilih potongan rendah lemak seperti paha atau pinggang, dan hindari jeroan.
-
Gunakan metode masak sehat seperti merebus, mengukus, atau memanggang. Hindari memasak dengan santan atau menggoreng dalam minyak banyak.
-
Buang bagian lemak yang terlihat sebelum dimasak.
-
Sajikan bersama sayuran berserat tinggi agar pencernaan lancar dan penyerapan kolesterol berkurang.
-
Seimbangkan dengan asupan protein lain seperti ikan, ayam, tahu, atau tempe.
Dengan pola konsumsi yang tepat, masyarakat bisa tetap menikmati hidangan khas Idul Adha tanpa perlu khawatir terhadap dampak buruk bagi kesehatan.