Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra
SAMARINDA - Layanan Kesehatan yang masih menjadi persoalan besar bagi warga yang ada di pelosok, karena sulitnya akses dan jauh dari fasilitas yang memadai terus dihadapi oleh masyarakat di desa dan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
Melihat kondisi yang cukup memprihatinkan itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, menyampaikan bahwa dunia digital mulai menawarkan secercah harapan.
"Salah satu solusi yang kini mulai digencarkan adalah telemedicine, yaitu layanan kesehatan berbasis teknologi informasi yang memungkinkan konsultasi medis dilakukan dari jarak jauh," katanya.
Andi Satya, menegaskan dengan semakin luasnya jangkauan jaringan internet di Benua Etam, inovasi ini dinilai sebagai salah satu langkah taktis untuk mengurangi kesenjangan layanan kesehatan.
Dengan hadirnya teknologi tersebut, Andi Satya, memandang positif arah perkembangan ini. Dirinya menilai bahwa pemanfaatan telemedicine adalah sebuah kebutuhan mendesak, terutama untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau.
"Digitalisasi layanan kesehatan harus kita dorong seoptimal mungkin. Ini sejalan dengan visi pemerintah daerah yang ingin memastikan pelayanan kesehatan bisa merata hingga ke pelosok. Telemedicine bisa menjadi jembatan solusi di tengah kekosongan tenaga medis," tuturnya.
Untuk itu, dirinya meminta kepada pemerintah provinsi agar dapat memperluas jaringan internet hingga ke paling pelosok wilayah Kaltim.
"Kita minta ini juga harus ditunjang oleh jaringan internet yang memadai agar bisa bermanfaat secara maksimal untuk warga di daerah terpencil," tukasnya.
Meski demikian, Andi Satya menekankan bahwa telemedicine bukanlah solusi permanen. Menurutnya, solusi jangka panjang harus berakar pada upaya membangun kapasitas tenaga medis dari dalam daerah itu sendiri.(*)
