Kasus Judol Kominfo: Nama Budi Arie Terseret dalam Dugaan Bagi-Bagi Uang “Penjagaan” Situs Judi Online

image Budi Arie Setiadi

Paperkaltim.id, Jakarta – Nama mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, muncul dalam dakwaan kasus dugaan praktik “penjagaan” situs judi online yang dilakukan oleh sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Kominfo (Komdigi). Fakta ini terungkap dalam sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/5), dengan terdakwa Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menjelaskan bahwa kasus ini bermula pada Oktober 2023 ketika Budi Arie yang saat itu menjabat sebagai Menkominfo, meminta bantuan rekannya Zulkarnaen untuk mencari orang yang dapat mengumpulkan data situs-situs judi online. Zulkarnaen kemudian mengenalkan Adhi Kismanto kepada Budi Arie.

Dalam pertemuan tersebut, Adhi mempresentasikan sebuah alat khusus bernama crawling tool yang bisa menelusuri dan mengumpulkan data dari situs-situs judi online. Menanggapi hal itu, Budi Arie disebut menawarkan Adhi untuk mengikuti seleksi sebagai tenaga ahli di Kemenkominfo. Walaupun hasil seleksi menunjukkan Adhi tidak lolos, ia tetap diterima karena adanya ‘perhatian khusus’ dari Budi Arie.

Setelah resmi masuk ke lingkungan Kominfo, Adhi bekerja sama dengan Zulkarnaen dan pegawai lainnya, Muhrijan, dalam aktivitas penjagaan situs judi online. Praktik ini ternyata bukan hanya untuk pemantauan, melainkan melibatkan pungutan biaya terhadap pemilik situs, dengan dalih agar situs mereka tidak diblokir. Bahkan dalam pertemuan di sebuah kafe kawasan Senopati, mereka membahas besaran tarif, yaitu Rp8 juta per situs, serta skema pembagian keuntungan.

Menurut jaksa, dari pendapatan yang diperoleh, 50 persen diduga mengalir ke Budi Arie, sementara Zulkarnaen mendapatkan 30 persen dan Adhi Kismanto 20 persen. Pada April 2024, atas permintaan Budi Arie, aktivitas ini dipindahkan dari lantai 3 ke lantai 8 Kantor Kemenkominfo, di bagian pemblokiran, guna menghindari sorotan. Keputusan itu diambil setelah ketiganya bertemu langsung di rumah dinas Budi Arie di Widya Chandra.

Jaksa juga mengungkap bahwa pada bulan yang sama, Zulkarnaen memberitahu Adhi bahwa Budi Arie sudah mengetahui seluruh praktik tersebut, tetapi memastikan operasional tetap berjalan karena kedekatan hubungan mereka. Kasus ini pun menjadi sorotan publik karena menyangkut integritas pejabat tinggi negara dalam mengelola isu krusial seperti judi online.

  • Tag:
  • Tidak Ada

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day