Gagal Ginjal Mengintai dalam Diam: Waspadai Gejala dan Lakukan Deteksi Dini

image Gagal Ginjal

Paperkaltim.id, Jakarta – Gagal ginjal tengah menjadi salah satu tantangan serius di bidang kesehatan masyarakat Indonesia. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, lebih dari setengah juta warga Tanah Air kini menderita gangguan ginjal, dan sekitar 100 ribu di antaranya harus menjalani terapi cuci darah secara berkala. Ironisnya, penyakit ini sering berkembang tanpa disertai gejala jelas, hingga akhirnya mencapai stadium lanjut dan sulit ditangani.

Gagal ginjal merupakan kondisi ketika organ ginjal tidak mampu lagi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari dalam tubuh. Ada dua bentuk utama: gagal ginjal akut yang muncul secara tiba-tiba, dan gagal ginjal kronis yang berkembang secara perlahan. Jika tidak segera ditangani, gangguan ini bisa memicu komplikasi berat bahkan mengancam nyawa.

Menurut dr. Aida Lydia, SpPD-KGH dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), masyarakat kerap meremehkan peran ginjal dalam menjaga keseimbangan tubuh. Padahal, ginjal memiliki fungsi vital dalam menyaring racun, menjaga kadar cairan dan elektrolit, serta mendukung kinerja organ-organ lain.

Adapun sejumlah faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan gagal ginjal antara lain hipertensi, diabetes, konsumsi obat penghilang nyeri jangka panjang, infeksi saluran kemih berulang, serta pola makan tinggi garam dan protein hewani. Tak kalah penting, riwayat keluarga dengan penyakit ginjal juga menjadi indikator penting.

Gejala awal gagal ginjal kerap luput dari perhatian, seperti pembengkakan pada wajah dan kaki, kelelahan, mual, berkurangnya frekuensi buang air kecil, dan penurunan nafsu makan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini.

Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan meliputi konsumsi air putih minimal dua liter per hari, pembatasan garam, pengendalian kadar gula darah dan tekanan darah, menghindari penggunaan obat sembarangan, serta pemeriksaan urin dan darah secara berkala.

Tak hanya menjadi beban kesehatan, gagal ginjal juga berdampak besar secara ekonomi. Data BPJS Kesehatan tahun 2023 menunjukkan biaya pengobatan gagal ginjal mencapai lebih dari Rp2,2 triliun. Untuk itu, pemerintah terus mendorong program skrining gratis Penyakit Tidak Menular (PTM) di puskesmas sebagai upaya pencegahan dan deteksi risiko sejak dini.

Gagal ginjal bisa dicegah jika masyarakat semakin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan pengelolaan faktor risiko. Kuncinya adalah edukasi sejak dini dan kesadaran kolektif untuk menjaga kesehatan ginjal sebelum terlambat.

  • Tag:
  • Tidak Ada

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day