
SAMARINDA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ekti Imanuel, menyoroti pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ), di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang mangkrak hingga kini.
Ekti Imanuel menyampaikan, bahwa pembangunan jembatan ini dimulai sejak lebih dari satu dekade lalu, tepatnya pada tahun 2012 lalu. Sejak saat itu, ratusan miliar rupiah telah digelontorkan demi mewujudkan proyek infrastruktur yang dinilai sangat strategis bagi percepatan pembangunan ekonomi lokal.
Dimana, Jembatan ATJ yang sejak awal digagas untuk menghubungkan kawasan Melak dengan Melak Seberang, hingga kini belum sepenuhnya terwujud.
"Struktur megah itu, yang seharusnya menjadi jalan penghubung vital, masih menunggu penyelesaian di tengah harapan dan kegelisahan masyarakat," katanya.
Proyek monumental yang berdiri setengah jadi di Kabupaten Kubar itu, seiring berjalannya waktu, proyek ini justru seperti kehilangan nafasnya, meninggalkan bentang besi dan beton yang belum tersambung sempurna.
Bagi warga Kutai Barat, kata Ekti sapaan akrabnya, Jembatan ATJ bukan sekadar infrastruktur, melainkan simbol harapan.
"Harapan bahwa waktu tempuh antarwilayah akan terpangkas drastis, harapan akan kemudahan akses pendidikan dan kesehatan, serta peluang ekonomi baru yang dapat mengangkat kesejahteraan," tutupnya.(*)