DPRD Kaltim Khawatir Akan Masalah Sektor Perikanan yang Hasil Ekpornya Mengalami Penurunan

image Foto: Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Ananda Emira Moeis.

SAMARINDA - DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menunjukkan kekhawatirannya atas penurunan laju pertumbuhan ekspor perikanan akibat tingginya bea masuk di negara-negara tujuan ekspor.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Ananda Emira Moeis, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membahas berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi oleh sektor perikanan Kaltim, khususnya yang terkait dengan ekspor hasil perikanan menuju pasar internasional pada tahun 2025.

Dimana, pihaknya juga menyoroti kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha perikanan di Kaltim, mulai dari nelayan tangkap hingga pembudidaya dan supplier.

"Salah satu masalah yang sangat mencolok adalah kurangnya pelatihan dan pemahaman yang memadai mengenai sistem jaminan mutu produk perikanan, yang tentunya menghambat kelancaran proses ekspor," katanya

Selain itu, anggota DPRD Kaltim juga menyampaikan keprihatinan mengenai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap sejumlah eksportir besar,

"Hal ini yang mengakibatkan terbatasnya kesempatan bagi pelaku usaha perikanan lokal untuk memperluas akses mereka ke pasar global," ungkap Ananda sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, dirinya juga mengungkapkan, dengan adanya tantangan dalam memperoleh nomor registrasi produk ekspor di negara tujuan menjadi masalah lain yang dihadapi.

"Dimana hal ini yang berujung pada keterbatasan dalam menjangkau pasar internasional," pungkas dia.(*)

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day