
Paperkaltim.id, Samarinda - Di tengah hutan lebat Kalimantan, Tari Balean Dadas menjadi salah satu ekspresi budaya Dayak yang paling kuat. Tarian ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan ritual penyembuhan yang telah ada sejak zaman leluhur suku Dayak Ngaju. Setiap gerakan memiliki makna, setiap langkah mengandung doa.
Balean Dadas berasal dari dua kata dalam bahasa Dayak Ngaju: "balean," yang berarti dukun atau penyembuh, dan "dadas," yang merujuk pada gerakan lembut dan harmonis. Sejak dahulu, tarian ini dilakukan oleh seorang balianâdukun wanita yang berperan sebagai penghubung antara dunia manusia dan dunia roh. Dengan mantra dan doa, mereka menari demi kesembuhan dan perlindungan.
Tari Balean Dadas diiringi oleh musik tradisional seperti gong, gendang, dan sapeâ, menciptakan atmosfer magis yang membawa penonton dalam suasana sakral. Busana penari yang terdiri dari kain tenun khas Dayak, lengkap dengan hiasan kepala dari bulu burung enggang, mencerminkan hubungan erat manusia dengan alam.
Meski kini sering ditampilkan dalam festival budaya, Tari Balean Dadas tetap mempertahankan esensinya sebagai warisan spiritual yang hidup. Setiap pertunjukan bukan hanya menampilkan keindahan gerak, tetapi juga menghidupkan kembali hubungan harmonis antara manusia, leluhur, dan semesta.