
SAMARINDA - Sektor Perikanan di Kalimantan Timur (Kaltim), tengah menghadapi beberapa tantangan dan masalah, yaitu ekspor hasil perikanan menuju pasar internasional pada tahun 2025.
Hal ini mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Ananda Emira Moeis, mengatakan bahwa pihaknya menyarankan agar pemerintah daerah (Pemda) dan instansi terkait segera melakukan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kualitas serta standarisasi produk perikanan yang dihasilkan oleh Kaltim.
Hal ini, kata Ananda sapaan akrabnya, dilakukan untuk bisa bersaing di pasar ekspor yang lebih besar, khususnya Amerika dan Eropa, produk perikanan Kaltim harus memenuhi standar yang lebih tinggi.
"Selain kualitas dan standarisasi, kita juga harus fokus untuk membudidayakan ikan lokal sebagai produk unggulan dari Kaltim. Ini sangat penting agar produk kita dapat lebih diterima di pasar global," ucapnya.
Untuk itu, dirinya kembali mendorong para pelaku usaha perikanan agar lebih aktif mengikuti pameran, ekshibisi, dan forum-forum internasional lainnya guna memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk perikanan unggulan asal Kaltim.
"Dengan cara ini, diharapkan produk perikanan lokal dapat lebih dikenal luas oleh konsumen internasional," kata Ananda.
Namun, Ananda juga mengingatkan pentingnya menjaga ekosistem dan kelestarian lingkungan laut sebagai dasar utama bagi keberlanjutan industri perikanan di Kaltim.
"Tanpa upaya yang serius untuk melindungi ekosistem laut, sektor perikanan bisa terancam oleh kerusakan lingkungan yang akan berdampak langsung pada hasil tangkapan dan budidaya ikan di masa depan," jelasnya.
Dirinya, menyampaikan bahwa DPRD Kaltim dan pemerintah daerah bersama-sama akan mencari solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor perikanan Kaltim, serta untuk merancang langkah-langkah yang dapat meningkatkan daya saing produk perikanan di pasar ekspor global.
"DPRD Kaltim berkomitmen untuk terus memantau perkembangan sektor ini dan memastikan kebijakan yang tepat dapat diterapkan guna mendukung kemajuan sektor kelautan dan perikanan Kaltim," tutup Ananda.(*)