Agus Aras Prihatin Akan Kondisi Fasilitas Kesehatan di Kutim

image Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Aras.
Paperkaltim.id, SAMARINDA - Akses fasilitas kesehatan masih menjadi yang sulit dijangkau bagi warga di daerah pelosok seperti Muara Bengkel, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Hal ini diungkapkan, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Aras, yang menyampaikan, dimana warga Kutim, khususnya di wilayah Muara Bengkal harus berjuang keras hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar.

"Akses ke fasilitas kesehatan menjadi barang langka yang hanya bisa dijangkau setelah perjalanan panjang yang penuh tantangan. Jalan berlubang dan medan berat menjadi teman setia mereka yang harus menempuh jarak berjam-jam untuk menemui seorang dokter," katanya.

Agus Aras, menyayangkan dimana kondisi ini menciptakan kesenjangan yang kian lebar antara daerah perkotaan dan pedesaan.

"Di kota-kota besar seperti Samarinda dan Balikpapan, masyarakat dapat dengan mudah mengakses rumah sakit modern dan layanan kesehatan yang lengkap," tuturnya.

Sedangkan, bagi desa-desa terpencil hal ini adalah suatu yang mahal. Dimana, harapan warga satu-satunya adalah petugas kesehatan dengan sumber daya terbatas, sering kali tanpa adanya dokter, apalagi dokter spesialis.

Melihat hal itu, Agus Aras menyampaikan keprihatinannya atas ketimpangan tersebut.
Baginya, masalah kekurangan tenaga medis di daerah-daerah terpencil bukan sekadar angka dalam laporan tahunan, tetapi merupakan sebuah masalah mendalam yang berakar dari ketidakmerataan distribusi tenaga kesehatan di provinsi ini.

"Distribusi tenaga kesehatan kita belum merata. Banyak puskesmas masih kesulitan menghadirkan dokter tetap. Ini bukan hanya masalah angka, tapi ini tentang hidup dan mati masyarakat di daerah-daerah terpencil," tegasnya.

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan, di Kutai Timur, dua rumah sakit besar bahkan tengah mengalami krisis tenaga medis, khususnya dokter spesialis, yang dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat setempat.

"Dengan fasilitas kesehatan yang tersedia jauh dari kata memadai, membuat akses terhadap pelayanan kesehatan menjadi sangat terbatas," pungkas Agus Aras.

Oleh karena itu, perlu ada langkah-langkah konkret yang tidak hanya bersifat politis, tetapi juga memberikan solusi langsung bagi masyarakat yang membutuhkan.(*)

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day